Apa Itu Tari Indang. KOMPAScom Tari Indang menjadi salah satu tarian khas dan populer dari Pariaman Sumatera Barat Tarian ini sering juga dikenal dengan nama Tari Dindin Badindin Menurut Erlinda dalam buku Menapak Indang Sebagai Budaya Surau (2016) tari indang merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat digemari masyarakat Pariaman.
Makna Tari IndangSejarah Tari IndangFungsi Tari IndangGerakan Tari IndangPola Lantai Tari IndangProperti Tari IndangMusik Tari IndangBusana Dan Tata Rias Tari IndangKeunikan Tari IndangKesimpulan PembahasanTari indang merupakan Tari yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat atau lebih tepatnya di Pariaman Tari ini menjadi tarian yang populer dan terkenal di Indonesia Tari ini merupakan akulturasidari budaya islam dan minang Asal usul nama Tari ini berasal dari bahasa Minang yakni Indang yang memiliki arti rebana kecil Secara umum Tari ini memiliki kesamaan dengan Tari saman Aceh Hanya saja gerakan Tari Indang lebih pelan Dikutip dari Wikipedia Tari Indang merupakan Tari yang muncul sekitar abad ke13 dan ke14 Tari ini diperkenalkan oleh seorang Syekh bernama Syekh Burhanuddin Kala itu Tari ini digunakan sebagai media menyebarkan agama Islam di penjuru Sumatera Barat Seiring perkembangan zaman Tari ini beralih fungsi menjadi hiburan Sebab penyebaran agama Islam telah tergantikan dengan adanya peran mubaligh Ada pula yang menyebutkan bahwa Tari Indang ini merupakan Tari yang dibawa oleh para pedagang Arab yang sedang berlabuh di Minangkabau Maka dari itu Tari ini dikatakan pula sebagai Tari Dinding Badindin Pada masa berikutnya Tari ini mulai diperkenalkan ke sebuah perayaan festival oleh seorang tokoh Agamawan bernama Rapa’i Rapa’i merupakan salah seorang pengikut dari Syekh Burhaniddin Dia memperkenalkan Tari Indang ke perayaan festival Tabuik yang ada di Pariaman Perkenalan dan penampilan tersebut bertujuan untuk memperingati wafatnya Husein Bin Ali yang merupakan cucu Nabi Muhamma Seperti yang sudah dijelaskan terdapat beberapa perbedaan fungsi Tari Indang antara dulu dan sekarang Jika dulu Tari ini digunakan sebagai media menyiarkan agama Islam Lain halnya dengan sekarang Tari ini digunakan untuk sarana hiburan yang ditampilkan pada acaraacara tradisional Secara umum gerakan Tari Indang mempunyai unsur kesamaan dengan Tari saman Hanya saja tari ini temponya sedikit lebih pelan dibandingkan Tari saman Tari Indang memiliki gerakan yang dinamis ceria dan juga santai Tari ini tidak mudah digerakan karena gerakannya yang sulit dan harus fokus saat melakukannya Maka dari itu Tari ini memerlukan latihan secara bertahap dan berkelanjutan Gerakan Tari Indang berisi pujian kepada Allah Rasul dan ajaran Islam Tari ini biasanya dilakukan pada malah hari sebab untuk menghormati rohroh yang sudah memberikan jasanya dalam perkembangan Islam di Pariaman Secara umum gerakan ini terdiri dari gerakan menggerakkan tangan menepuk dan menjetikkan tangan yang semua itu diwujudkan sebagai bentuk pujian kepada Allah dan RasulNya Adapun tahapan dan gerakan dalam Tari Indang adalah sebagai berikut 1 Masuklah dua kelompok ke panggung melalui dua sisi panggung yang berbeda yakni kiri kanan Kemudian para penari tersebut duduk dan membentuk d Umunya tari Indang memiliki pola lantai horizontal di mana kelompok penari duduk secara berbanjar dari kiri ke kanan Namun seiring dengan perkembangan zaman pola lantai tari ini memiliki beberapa modifikasi Seperti ada yang menggunakan pola lantai dalam bentuk huruf V dan V terbalik adapula yang melingkar berbentuk seling depan belakang berpasangan baik dua atau tiga dan lainnya Mengenai jumlah penari tidak aturan khusus mengenai hal ini Umumnya penari ini terdiri dari 5 orang namun ada juga yang menggunakan penari sebanyak 25 orang Awalnya penari tari Indang hanya ditujukan untuk lakilaki Sebab saat itu perempuan tidak diperbolehkan untuk tampil di muka umum Namun sekarang tari ini bisa dilakukan oleh perempuan juga asal menutup aurat Tari Indang hanya menggunakan satu properti yakni Indang itu sendiri atau rebana kecil Namun sekarang ini tari Indang tidak lagi menggunakan rebana Keberadaan rebana telah digantikan dengan gerakan menepuk tangan Entah alasannya karena apa rebana dihilangkan dalam penampilan tari Indang Mungkin karena lebih praktis dan lebih mudah narinya tanpa menggunakan rebana Sehingga rebana tidak lagi diikutsertakan dalam penampilan tarian ini Tarian ini menggunakan alat musik gedang rapa’i atau rebana kecil Rebana ini memiliki fungsi untuk mengatur tempo dan meramaikan penampilan dari tari Indang Biasanya gedang rapa’i dimainkan oleh penari atau pemain musik yang berada di samping panggung Selain gedang rapa’i biasanya tarian ini dimeriahkan oleh alat musik lain seperti marwas kecrek biola piano dan lainnya Sekarang ini rebana tak lagi digunakan Untuk musik sendiri biasanya menggunakan lagu dinding badindin yang dipopulerkan oleh Elli Kasim dan Tiar Ramon Busana yang digunakan para penari saat menarikan tari indang adalah pakaian adat Minang Pakaian ini terdiri dari hiasan kepala baju yang sedikit longgar celana hitam longgar serta sarung khas minang untuk membalut Penggunaan warna pada baju biasanya ada yang satu sampai 3 macam warna Untuk perempuan diharuskan menggunakan jilbab Sementara untuk pwmain musik dan tukang zikir bebas menggunakan apa saja asal sopan Sedangkan untuk riasan wajah tidak ada syarat dan ketentuan apapun Riasan yang dipakai pemain hanya seperlunya saja untuk membuat penari terlihat lebih segar dan cerah Tari indang memiliki keunikan dari para pemainnya Tari ini memiliki 2 peran pemain yakni sebagai tukang zikir dan tukang alih 1 Tukang zikir Tukang zikir merupakn orang yang bertugas menyanyikan lagu pada tari indang Umumnya lagu yang dinyanyikanadalah berupa pujian kepada Allah dan Rasulnya Biasanya tukang zikir hanya berjumlah satu orang dan berada di belakang Saat tukang zikir bernyanyi maka para penari akan mengikuti dan mengulangi nyanyian yang diucapkan oleh ahli zikir 2 Ahli Alih Tukang alih mempunyai tugas untuk memimpin gerakan dan menentukan setiap perubahn gerakan Biasanya tukang alih akan memberikan abaaba kepada penari lain saat akan berganti gerakan Selain itu tukang alih juga bertugas untuk mengatur tempo dan dinamika gerakan agar tetap selaras Maka dari itu tukang alih haruslah seseorang yang hafal dan paham setiap gerakan tari indang karena mereka yang memegang komando Gerakan tari indang hampir sama dengan tari saman Hanya saja dalam tempo gerakan tari ini sedikit lebih pelan Tari ini memiliki pola lantai yang horizontal dengan berbanjar dari kiri ke kanan Namun semakin ke sini pola lantai tari ini mengalami modifikasi Mulai dari berbentuk seperti huruf V melingkar zigzag dan lainnya Jumlah pemain tari ini umumnya sekitar 525 pemain inti Selain pemain itu ada juga tukang zikir dan tukang alih Tari indang merupakan tari yang berasal dari Sumatera Barat Tari ini diperkenkan oleh seorang Syekh bernama Burhanuddin sekitar abad ke 13 dan ke 14 Awalnya tari ini menjadi sarana dalam menyebarkan agama islam di Sumatera Barat Namun seiring perkembangan zaman tari ini tidak lagi menjadi sarana syiar islam melainkan hanya sebagai hiburan Pada awalnya tari indang menggunakan indang atau rebana kecil sebagai properti Namun semakin ke sini rebana tidak lagi dilibatkan Penggunaan rebana telah digantikan oleh gerakan tepuk tangan.
Mengenal Tari Indang, Sumatera Barat
Tari indang atau tari dinding badinding merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Pariaman Minangkabau Sumatera Barat.
Tari Indang: Makna Gerakan dan Pola Lantai HaloEdukasi.com
Sejarah & Asal UsulGerakan Tari IndangPola Lantai Tari IndangProperti Tari IndangBusana Dan Tata RiasPementasan & Musik IringanFungsi & Makna Tari IndangBersumber dari Wikipedia tarian ini awal mulanya diperkenalkan oleh Syekh Burhanuddin pada abad ke13 atau 14 dalam rangka menyebarkan agama Islam di seluruh pelosok Sumatera Barat Di awalawal kemunculannya tarian ini difungsikan sebagai media dakwah penyebaran Islam namun seiring waktu berjalan beralih fungsi menjadi hiburan Dari sumber lain dikatakan Tari indang disebut juga Tari DindinBadindin ini berasal dari para pedagang Arab yang berlabuh di Minangkabau Kemudian Rapa’i tokoh Agamawan pengikut Syekh Burhanuddin mulai memperkenalkan tarian ini dalam perayaan festival Tabuik di Pariaman yang bertujuan memperingati wafatnya Cucu Nabi Muhammad SAW Imam Husein Bin Ali Mulai sejak itu pementasan Tari Indang selalu diikutsertakan dalam setiap perayaan Tabuik hingga kini Pada awalnya Rapa’i menjadikan perkusi seperti rebana atau gendang pipih bundar yang dibuat dari tabung kayu pendek dan agak lebar ujungnya sebagai alat musik pengiring Dulu tarian ini dianggap s Sama halnya dengan Tari Saman Aceh tarian ini juga memiliki ragam gerakan yang bervariasi Karena saat ini mayoritas penampilannya diiringi dengan lagu sehingga tiap bait lagu memiliki gerakannya sendiri kecuali di bagian reff yang memainkan gerakan tepukan tangan Ada pula gerakan jentikan jari yang menghasilkan nada seirama dengan musiknya Gerakan tari indang bersifat lincah santai ceria dan dinamis ini memiliki beberapa tahap dan langkah diantaranya adalah 1 Pertama dua kelompok masuk ke pentas atau panggung melalui dua sisi berbeda kiri dan kanan Kemudian mulai mengambil posisi yang membentuk dua baris berbanjar 2 Kemudian penari akan menyilakan kakinya sembari duduk 3 Lalu para penari akan meletakkan rebana di hadapan mereka (bagi yang menggunakan rebana) 4 Selanjutnya masingmasing penari akan berpegangan tangan dan meletakkannya di depan dada mereka 5 Lalu mulai melakukan gerakan inti Tari Indang yang bervariasi mulai dari kepala tangan dan badan sem Jika dilihat dari pementasannya tarian ini secara umum memakai pola lantai Horizontal berbanjar dari kiri ke kanan Namun ada pula yang menvariasikannya dengan membentuk huruf V maupun V terbalik Ada juga yang melingkar membentuk zig zagatau selangseling depan belakang dan berpasangan duadua atau tigatiga Jumlah Penari Tari Indang sendiri juga tidak selalu sama umumnya mulai dari 5 orang hingga lebih 25orang Dulunya penari yang dibolehkan hanya pria saja karena ketika itu perempuan tidak boleh memperlihatkan dirinya ke khalayak ramai Namun kini sudah bisa dilakukan secara bercampur dengan menutup aurat Properti dalam tarian ini sangat sederhana ialah Indang itu sendiri atau rebana pegangan berukuran kecil Dulu para penari selalu memakai rebana ini dalam pementasan Namun kini lebih sering diletakkan di hadapan mereka kemudian diganti dengan gerakan tepuk tangan di bagianbagian lirik tertentu Selain tepuk tangan juga ada gerakan menepuk lantai Entah sejak kapan peralihan properti ini terjadi Namun yang pasti sewaktu teman saya ikut serta menjadi penari dalam tarian ini ketika perpisahan Sekolah Dasar tahun 2008 silam memang sudah tidak lagi menggunakan properti Rebana melainkan diganti menjadi tepukan tangan yang menambah kemeriahan Busana atau Kostum Tari Indang umumnya menggambarkan dari mana tarian ini berasal Bagi penari wanita pastinya mengenakan busana khas Minangkabau atau Melayu diikuti berbagai macam aksesoris seperti hiasan kepala baju yang sedikit longgar celana longgar hitam dan dibalut dengan sarung khas Minang Warna busana yang digunakan juga bebas baik warna merah hitam ataupun emas Yang tidak pernah ketinggalan penari harus mengenakan jilbab atau penutup kepala supaya tidak menghilangkan citra awal tarian ini yang dijadikan sebagai media dakwah dalam penyebaran Islam Dan untuk tukang Dzikirnya biasanya mengenakan baju Koko Untuk tata rias baik penari pria maupun wanita tidak terlalu ditentukan seperti apa Yang jelas enak dipandang dan tidak pula berlebihlebihan dalam artian alakadarnya saja Tata rias tidak tebal tidak terlalu menor yang pasti menampakkan keceriaan dan keanggunan Selain itu tarian ini umumnya juga dimainkan mudamudi jadi tidak perlu berlebihan dalam tat Sebagai salah satu bentuk dari media dakwah Pementasan Tari Indang tentunya mengangkat unsurunsur yang jelas serta memiliki aturan dalam pertunjukannya Secara umum tarian ini memiliki beberapa aturan yang harus dipenuhi diantaranya adalah adanya tema kelihaian penari hingga tata panggung Panggungnya bisa disetting dengan ukuran 8×6 meter Di sisi lain tak lupa keberadaan Tukang Dzikir dan Tukang Alih Tukang Dzikir berperan sebagai pembawa lirik atau penyanyi tunggal yang kemudian diituki oleh seluruh penari Posisinya berada di belakang atau luar panggung dari penari Sedangkan Tukang Alih berperan sebagai pengubah atau pengalih gerakangerakan tarian sehingga prosesnya teratur dan tidak ada kesalahan Untuk saat ini Musik Pengiring Tari Indang lebih banyak memakai lagu brrjudul “Dindin Bandingin” yang dipopulerkan oleh Elly Kasim dan Tiar Ramon duo musisi Minang legendaris yang sangat terkenal Tiap bait dalam lagu ini menyesuaikan dengan gerakangerakan yang ada pada Setiap tari tradisional umumnya memiliki tujuan fungsi dan makna yang terkandung didalamnya Meski banyak juga yang mengalami peralihan namun nilainilai darinya akan tetap ada meski banyak mengalami perubahan seiring berjalannya waktu Nah Makna yang Terkandung dalam Tari Indang ini mendeskripsikan bagaimana Islam masuk ke Sumatera Barat Berdasarkan lagu dan gerakannya jika ditelaah dari awal hingga akhir menceritakan kebesaran Islam serta kisah kedatangan Islam ke tanah Minang ini Intinya tarian ini bermakna penyebaran Islam di tanah Minang Saat ini Tari Indang berfungsi sebagai media hiburan kamu bisa menyaksikan penampilannya di berbagai acara seperti pesta pernikahan upacara adat festival Tabuik Pariaman pengangkatan penghulu pentas seni dan lain sebagainya Baca Juga Tarian Lainnya 1 Tari Nyiru 2 Tari Turuk Langgai 3 Tari Tempurung 4 Tari Randai 5 Tari Lilin 6 Tari Pasambahan.
Tari Indang Merupakan Tari Berkelompok Apakah Peragaan Tari Indang Berhubungan Dengan Persatuan Brainly Co Id
√ Tari Indang Pengertian, Sejarah, Fungsi, Gerakan, Kostum
Gerakan tari indang bersifat apa?
√ Tari Indang : Sejarah, Properti, Gerakan, Busana, Pola
Tari Indang | Pengertian Sejarah Fungsi Gerakan KostumPengertian Tari IndangSejarah Tari IndangFungsi Dan Makna TariGerakan Tari IndangPengiring Tari IndangKostum Tari IndangSetting Panggung Tari IndangPenutupTari Indang atau yang sering kita kenal dengan tari dinding badinding merupakan salah satu tarian tradisional yang khas dari daerah Pariaman Sumatera Barat Gerakan tari yang sangat tegas serta ditambah dengan iringan tuturan lisan ini sekilas akan nampak sama dengan tarian tradisional Aceh (tari saman) Nah apa sebenarnya tari indang itu? Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan informasi seputar tarian ini untuk Anda sobat ilmunik semua Langsung saja kita masuk ke pembahasan utama Tari indang dari Minangkabau atau yang sering disebut dengan tari badindin merupakan sebuah kesenian tari tradisional yang ada di Sumatera Barat Lebih tepatnya tarian indang berasal dari kebudayaan masyarakat Minang Pariaman Sumatera Barat Tari ini sebenarnya merupakan sebuah permainan alat musik yang dilakukan secara bersamasama Kata indang sendiri diambil dari nama salah satu alat musik tepuk yang digunakan untuk mengiringi seni tari ini Indang atau ripai merupakan sebuah instrumen yang dimainkan dengan cara ditepuk serta memiliki unsurunsur keindahan seni tari Kesenian tari indang pada saat sekarang ini sering digunakan untuk mewakili Indonesia dalam pagelaran budaya Internasional sehingga dapat mengenalkan budaya Indonesia dalam dunia internasional Gerakan indah dan dinamis yang diperagakan oleh para penari membuat tarian indang banyak diminati oleh masyarakat manca negara Tari indang merupakan kesenian tari yang sangat kental dengan pengaruh kebudayaan Islam di Minangkabau serta menifestasi budaya mendidik melalui surau Tarian ini tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Minang di wilayah kabupaten Padang sebagai penggambaran kedatangan agama Islam di Sumatera Barat sekitar abad ke13 Secara histori tarian ini adalah hasil akulturasi budaya Minang dan budaya Islam yang menyebar pada abad ke14 (menurut Nasrul Azwar salah satu aktivis budaya di Padang) Diceritakan bahwa peradaban Islam diperkenalkan para pedagang Islam yang masuk ke Aceh Seperti yang telah saya sebutkan diatas ya sobat ilmunik kesenian ini terlahir dan berkembang di surausurau yang biasa dimainkan selepas kegiatan mengaji Oleh sebab bersifat lebih ke pendidikan agama maka isi nyanyian yang ada memuat tentang agama Islam Dalam perkembangannya permainan ini berubah dari surau ke tempat yang disebut lagaaga yakni tempat tanpa dinding sehingga penonton dapat melihat dari sega Tarian indah memiliki fungsi sebagai media dakwah yang mengundang beberapa elemen pendukung yang bernafaskan budaya agama Islam Kesenian ini sering dipertunjukkan bersama iringan solawat Nabi atau syair yang mengajarkan nilai ke Islaman Jadi tidak mengherankan pada masa lalu tari indang lebih sering ditampilkan di surau atau masjid Hingga saat ini sebagian nagari di tanah Minang masih sering menampilkan tarian ini dalam upacara tabuik atau upacara peringatan wafatnya cucu Rasulullah SAW yang diadakan setiap tanggal 10 Muharram Jika sobat ilmunik sudah pernah melihat tarian ini sekilas akan nampak seperti gerakan tari saman yang berasal dari Aceh Namun jika sobat ilmunik perhatikan lebih seksama lagi maka tarian ini akan cenderung lebih dinamis Gerakan yang dihasilkan oleh para penari lebih santai namun tetap rancak terlebih lagi jika dipadukan dengan musik pengiringnya yang sangat kental dengan nuansa melayu Gerakan tari indang atau dindin badindin akan diawali dengan pertemuan 2 kelompok penari yang kemudian akan menyusun diri berbanjar dari kiri ke kanan Mereka semua akan duduk bersila dan memperagakan gerakan simetris yang sangat membutuhkan kerja keras dan latihan yang cukup lama Meskipun gerakan tarian ini tergolong sederhana tetapi gerakan yang dihasilkan mengandung makna yang sangat luas Gerakan tangan dengan jari yang membuka patahpatah menyiku mengarah ke atas seolah menggambarkan ungkapan rasa syukur dan pengagungan Gerak utama pada tarian ini adalah menepuk tangan secara berirama Pengiring tarian indang atau dinding badinding ada dua jenis bunyi yaitu bunyi yang berasal dari tabuhan alat musik tradisional khas Melayu seperti rebana dan gambus Bunyibunyi tersebut akan ditambah lagi dengan bunyi yang berasal dari syair yang dinyanyikan oleh seseorang tukang dzikir Pada perkembangannya alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari indang kini semakin beragam Beberapa jenis alat musik modern seperti akordeon piano dan beberapa alat musik lainnya juga sering ditemukan Selain itu syair lagu yang digunakan sekarang tetap sama dengan lagu mulai adanya tarian ini yakni lagu dinding badindin Lagu ini merupakan salah satu dari karya Tiar Ramon Dalam hal tata rias atau pakaian tarian ini tidak memiliki banyak aturan dasar yang harus ada Akan tetapi khusus untuk penari pria penarinya wajib menggunakan pakaian adat Melayu sebagai simbol dan identitas asal tarian ini Sedangkan untuk tukang dzikir dalam hal pakaian bebas menggunakan apa saja asalkan sopan Tarian ini hanya boleh dibawakan oleh para penari pria saja Hal tersebut sesuai dengan ajaran agama Islam yang tidak membolehkan wanita untuk mempertontonkan dirinya di khalayak umum Namun aturan ini semakin lama semakin ditinggalkan dengan bukti pada saat pementasannya tarian ini sering dibawakan oleh penari perempuan Untuk jumlah penarinya sendiri sangat beragam akan tetapi yang sering ditemukan pada tarian ini adalah berjumlah ganjil seperti 7 9 11 hingga 13 penari Baca Juga Tari Cokek Nah mungkin hanya itu saja sedikit informasi yang dapat saya bagikan untuk Anda sobat ilmunik semua Semoga dengan sedikit informasi ini dapat membantu dan menambah pengetahuan sobat semua Jika terdapat salah dalam penulisan kata atau terdapat keterangan yang kurang lengkap mohon di maklumi ya sobat sebab itu datangnya dari keterbatasan yang saya miliki Cukup sekian dan salam dari penulis.